Seperti yang telah kuceritakan sebelumnya, bahwasannya setelah bermalam di Krui, pagi-paginya kami sudah harus melanjutkan perjal...
Seperti yang telah kuceritakan sebelumnya, bahwasannya setelah bermalam di Krui, pagi-paginya kami sudah harus melanjutkan perjalanan kembali. Tujuan selanjutnya adalah kota Manna Bengkulu. Di kota Manna rencananya kami akan bermalam. Ada seorang paman dari Ayuk iparku "Devi" yang menetap di sana.
Cerita sebelumnya bisa dibaca di SINI
Pukul delapan pagi, kami berpamitan dengan Yen dan keluargannya. Kami sangat berterima-kasih sekali telah diijinkan bermalam di rumahnya. Maklumlah, kami bermalam di rumahnya dengan anggota yang cukup banyak. Syukurlah Yen dan keluarganya tidak merasa terusik dengan kedatangan kami yang rame banget.
Tujuan selanjutnya adalah menuju kota Manna Bengkulu. Sambil melanjutkan perjalanan kami singgah di beberapa pantai yang ada di Krui. Secara demografis, kabupaten Pesisir Barat ini memang terletak di pinggir atau pesisir. Pantaslah kalau kabupaten ini memiliki pantai yang elok dan masih alami.
Yen dan suaminya ikut memandu kami selama dalam perjalanan menuju pantai-pantai yang akan disinggahi. Pertama, kami singgah di pantai yang masih berada di dalam kota Krui. Letaknya tidak terlalu jauh dari kediaman Yen. Sebelum sampai di area pantai, kami harus melalui jalan yang teduh. Di kiri kanan jalan tersebut ditumbuhi oleh pepohonan kelapa, khas suasana panyai ya. Ada beberapa bangunan di pantai seperti bungalow dan villa pribadi. Salah satu villa tersebut milik pengacara terkenal asal Lampung.
Selfie bareng my hubby di pantai Krui Lampung
Begitu tiba di area pantai, decak kekaguman akan keindahan alam terucap dari bibir kami. "Ihh...keren banget ya pantainya. Pasirnya koq kayak kemerahan ya saat tertimpa sinar mentari?" Aku terpana sejenak. Tak ingin ketinggalan momen aku segera mengambil handphone dan pasang aksi, selfie bareng suamiku, hehe...
Keponakanku "Riska" dan "Ratu" tak mau ketinggalan mau selfie juga di pantai
Pantainya bersih banget lho, mungkin karena belum banyak orang berkunjung
dan singgah di tempat ini menikmati wisata, padahal pantainya keren banget
Suamiku selfie juga nih, hehe..
Suasana di pantai siang itu panas banget. Yahh....namanya juga di pantai ya, walaupun angin bertiup kencang tetapi hawanya panas. Untunglah suamiku membawa topi sebagai penutup kepala.Bayangkan kalau tidak memakai topi atau penutup kepala, mungkin suamiku bisa pusing dan sakit kepala. karena terpapar sinar terik matahari. Berkat bujuk rayu yang gencar, akhirnya aku berhasil membuat suamiku berselfie-ria di pantai lho, hehe... Lihatlah aksinya itu, gak kalah sama pose bininya ya, hehe..
...bersambung... NEXT...
Pantai nya indah dan bersih ya ,kereen.
BalasHapusIya Mba... pantainya indah dan bersih Mba..
HapusWuaaah, waktu ke Lampung aku belum sempat mampir di pantai ini. Cantik ya.
BalasHapusKapan2 kalo ke Lampung mampir ya..
Hapuspantainya indah banget ya, mba
BalasHapusPantainya memang lumayan indah Mba.. masih alami..
Hapusindonesia banyak pantai2 cantik ya Mak. Ini juga viewnya bagus banget
BalasHapusMakasih atas atensi dan kunjungannya ya Mba..
HapusPantainya masih sepi dan bersih ya mak? Lebih bagus kaya gitu ya, makin rame kadang suka makin kotor.. Duh..kapan ya aku jalan2 nyebrang pulau :D
BalasHapusIya Mba...masih sepi yang berkunjung.. padahal kami dateng pas hari libur cuti bersama Natal tahun kemaren lho..
HapusMirip dengan pantai-pantai di Gunung Kidul ya mbak...pasirnya berwarna..
BalasHapusOhh..di Gunung Kidul pasirnya berwarna ya Mba?
HapusKeren ya Mbak... bening amat air nya....
BalasHapus