Setelah selesai melaksanakan ibadah umroh dengan sempurna, aku berkeinginan mencium Hajar Aswad. Bersama suami, aku mendekati Hajar Aswad. T...
Setelah selesai melaksanakan ibadah umroh dengan sempurna, aku berkeinginan mencium Hajar Aswad. Bersama suami, aku mendekati Hajar Aswad. Tampak kerumunan manusia berjejal di sana dengan maksud yang sama. Beberapa dari mereka ada yang mental, ada yang terhimpit-himpit, ada yang berteriak histeris karena kelelahan tak dapat mencium Hajar Aswad.
Suamiku bertanya, 'Bagaimana Bu, bisa nggak kira-kira mencium Hajar Aswad?'
'Insya Allah,...!' jawabku singkat.
Setelah itu kami berpisah. Aku mendekati kerumunan wanita yang berjejal dan mendekati Hajar Aswad. Pada kesempatan pertama aku gagal. Karena setelah hampir sampai, aku selalu terpental karena didorong oleh begitu banyak manusia. Pada kesempatan kedua aku mencoba kembali mendekati Hajar Aswad. Hampir saja aku dapat menciumnya. Tapi lagi-lagi gagal. Aku tak mampu menerobos kerumunan manusia yang begitu padat. Aku hanya dapat menyentuh Hajar Aswad dengan tangan kananku saja.
Akhirnya, aku memilih minggir saja ke tepi karena kelelahan. Tiba-tiba suamiku datang. 'Bu, aku berhasil mencium Hajar Aswad.' katanya girang. 'Bagaimana Bu, berhasil nggak?' tanyanya kemudian. Aku ceritakan saja perjuanganku yang selalu gagal. Tapi aku katakan bahwa tetap saja penasaran ingin menciumnya.
'Bu, ucapkan shalawat.. Insya Allah berhasil mencium Hajar Aswad.' begitu pesan suamiku. Akhirnya, dengan semangat yang menggelora dan suatu keyakinan, aku melangkahkan kaki kembali mendekati Hajar Aswad. Dengan ucapan Bismillahirrohmannirrohim, aku mencoba menembus kerumunan manusia di sana.
Tiba-tiba, aku mendapati tubuhku sudah begitu dekat dengan Hajar Aswad. 'Allahu Akbar..!' teriakku sambil melambaikan tangan pada Askar laki-laki yang berada di dekat Hajar Aswad. Askar itu tiba-tiba menunjuk ke arahku. Seolah memberi isyarat bahwa sebentar lagi aku akan mendapat kesempatan mencium Hajar Aswad.
Dalam hitungan detik, akhirnya aku berhasil mencium Hajar Aswad. Subhanallah, akhirnya aku dapat mencium Hajar Aswad. Terimakasih ya Allah telah memberikan kesempatan pada hambamu ini mencium Hajar Aswad..
Suamiku bertanya, 'Bagaimana Bu, bisa nggak kira-kira mencium Hajar Aswad?'
'Insya Allah,...!' jawabku singkat.
Setelah itu kami berpisah. Aku mendekati kerumunan wanita yang berjejal dan mendekati Hajar Aswad. Pada kesempatan pertama aku gagal. Karena setelah hampir sampai, aku selalu terpental karena didorong oleh begitu banyak manusia. Pada kesempatan kedua aku mencoba kembali mendekati Hajar Aswad. Hampir saja aku dapat menciumnya. Tapi lagi-lagi gagal. Aku tak mampu menerobos kerumunan manusia yang begitu padat. Aku hanya dapat menyentuh Hajar Aswad dengan tangan kananku saja.
Akhirnya, aku memilih minggir saja ke tepi karena kelelahan. Tiba-tiba suamiku datang. 'Bu, aku berhasil mencium Hajar Aswad.' katanya girang. 'Bagaimana Bu, berhasil nggak?' tanyanya kemudian. Aku ceritakan saja perjuanganku yang selalu gagal. Tapi aku katakan bahwa tetap saja penasaran ingin menciumnya.
'Bu, ucapkan shalawat.. Insya Allah berhasil mencium Hajar Aswad.' begitu pesan suamiku. Akhirnya, dengan semangat yang menggelora dan suatu keyakinan, aku melangkahkan kaki kembali mendekati Hajar Aswad. Dengan ucapan Bismillahirrohmannirrohim, aku mencoba menembus kerumunan manusia di sana.
Tiba-tiba, aku mendapati tubuhku sudah begitu dekat dengan Hajar Aswad. 'Allahu Akbar..!' teriakku sambil melambaikan tangan pada Askar laki-laki yang berada di dekat Hajar Aswad. Askar itu tiba-tiba menunjuk ke arahku. Seolah memberi isyarat bahwa sebentar lagi aku akan mendapat kesempatan mencium Hajar Aswad.
Dalam hitungan detik, akhirnya aku berhasil mencium Hajar Aswad. Subhanallah, akhirnya aku dapat mencium Hajar Aswad. Terimakasih ya Allah telah memberikan kesempatan pada hambamu ini mencium Hajar Aswad..
COMMENTS