Rindu Liburan Seru ke Jogja Menikmati liburan dengan mengunjungi destinasi menarik sangat digemari banyak orang. Mengisi liburan ke ...
Rindu Liburan Seru ke Jogja |
Menikmati liburan dengan mengunjungi destinasi menarik sangat digemari banyak orang. Mengisi liburan ke destinasi wisata bisa menjadi mood booster sehingga bisa segar kembali setelah lelah beraktifitas keseharian. Menjalani rutininas yang itu-itu saja bersifat monoton bisa memicu stres dan membuat hati tidak nyaman. Kegiatan berlibur diyakini bisa memberi energi positf berupa kegembiraan. Apalagi bila berlibur bareng pasangan atau keluarga tercinta. Acara liburan pasti akan menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan. Kegiatan berlibur sudah menjadi gaya hidup yang kerap dilakoni pada era milenial seperti saat ini.
Ngomongin soal liburan nih, dalam kurun waktu empat tahun terakhir saya kerap melakoninya. Sebut saja ke pulau Pahawang pada akhir tahun 2017. Lalu awal tahun 2018 ke pulau Belitung dan pada pertengahan tahunnya saya ke Jakarta, Jogja, Batu, Malang dan Surabaya. Awal 2019 ke Lubuk Linggau dan Bengkulu. Bahkan tahun 2018 ini saya dua kali jalan ke Lubuk Linggau dan Bengkulu mengambil cuti singkat bareng teman kantor. Akhir tahunnya ngebolang lagi Surabaya dan ke Bromo. Awal 2019 ke Sungai Liat dan Pangkal Pinang Bangka. Terakhir saya mengunjungi adik yang bermukim di Garut pada pertengahan Februari 2020. Momen ini saya sempatkan untuk berkunjung ke destinasi wisata yang ada di Lembang Bandung.
Kunjungan ke destinasi-destinasi wisata tersebut dalam rangka gathering kantor. Ada saya pergi bareng Paksu ngambil cuti. Ada bareng teman-teman kantor ngambil cuti singkat. Apapun momennya setiap perjalanan ke destinasi wisata tersebut selalu memberikan mood booster yang positif.
Merencanakan liburan setelah pandemik corona berakhir
Teman-teman, tahu sendiri kan saat ini telah terjadi pandemik corona di seluruh dunia. Bahkan di negeri kita sendiri pandemik corona telah banyak memakan korban. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menghambat penyebaran pandemik corona. Seperti pemberlakuan Work From Home (WFH) dan social distancing, melakukan standar operasional kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan hand sanitizer, serta mengganti pakaian setelah pulang ke rumah dari beraktiftas di luar. Terakhir, pemerintah memberlakukan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Entah sampai kapan keadaan akan normal kembali? Yang jelas untuk kembali normal seperti pada kehidupan semula butuh waktu untuk penataan kembali.
Dalam situasi seperti ini, jangankan berlibur, mau beraktifitas keseharian di luar saja kita mendapat pembatasan. Libur cuti Lebaranpun ditiadakan, diganti harinya menjadi cuti pada akhir tahun. Hmm, masih ada harapan nih untuk menikmati liburan pada tahun ini. Bukan hanya saya yang sudah suntuk, tapi banyak teman-teman mengeluhkan hal yang sama loh. Sudah jenuh dengan pembatasan aktifitas dan ingin menemukan mood booster dengan berlibur. Sabar ya! Kesempatan itu pasti akan datang ya! Hehe..
Kota Jogja menjadi pilihan saya untuk berlibur pada tahun ini
Kenapa memilih ingin berlibur ke Jogja? Pasti banyak teman-teman yang bertanya demikian, bukan? Memang banyak destinasi menarik lainnya di Indonesia, tapi saya sudah terlanjur jatuh hati pada Jogja saat kunjungan pertama bulan Juni 2018 yang lalu. Saat itu saya mengambil cuti untuk lakukan perjalanan bareng Paksu tercinta. Jadi ceritanya, saya hanya mengambil cuti lima hari kerja. Selama masa cuti plus hari Sabtu dan Minggu saya dan Paksu ngebolang ke Jakarta, Jogja, Batu, Malang dan Surabaya. Waktunya sangat pendek, sehingga saat singgah ke Jogja kami hanya punya waktu hanya dua hari untuk melanjutkan perjalanan ngebolang.
Ceritanya nih, saya belum puas ngebolang di Jogja dan ingin mengulangi kembali main ke Jogja. Saya terlanjur jatuh cinta pada Jogja. Teman-teman penasarankah, apa yang membuat saya jatuh cinta pada kota Jogja? Petama, saat turun dari kereta dan menginjakkan kaki ditanah Jogya rasanya suasana hati sangat wellcome. Kedua, penduduknya ramah dan sering bertegur sapa kepada para wisatawanyang datang. Tutur sapanya dengan intonasi yang lembut membuat saya merasa nyaman. Ketiga, ngebolang seru di kota Jogja tidak menguras isi dompet. Saya bisa ngebolang hemat tanpa mengurangi makna.
Menyusun agenda tujuan destinasi yang akan dikunjungi di Jogja
Agar acara liburan menjadi efektif, tentunya sejak awal sudah kita susun agenda mau ke tempat mana saja yang akan dikunjungi. Nah berikut ini sudah saya susun agendanya ke mana saja, sebagai berikut:
1. Menyusuri jalan Malioboro yang fenomenal lalu nongkrong-nongkrong asyik di bangku taman yang tersedia di sepanjang jalan Malioboro. Duduk-duduk nongkrong asyik di bangku-bangku taman yang cantik sambil bersenda gurau dan memperhatikan orang yang lalu-lalang di keramaian yang ada. Kita bisa melihat kereta kuda (dokar) lalu lalang membawa penumpang yang melalui jalan Malioboro. Kereta kuda yang lalu lalang tersebut dihiasi dengan ornamen khas Jogja sehingga menjadi pemandangan yang seru untuk dinikmati.
2. Belanja batik di Pasar Beringharjo. Di pasar ini kita bisa membeli aneka batik dengan harga terjangkau. Walaupun harganya terjangkau tetapi tidak mengurangi kualitas bahannya loh! Belanja oleh-oleh batik di Pasar Beringharjo menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan. Kalau Paksu doyan beli baju khas Jawa dan blankon. Kebiasaan Paksu kalau jalan-jalan di suatu tempat selalu belanja benda atau barang yang menjadi ciri khas daerah setempat.
3. Menikmati kuliner malam yang lapaknya banyak tersedia di sepanjang jalan Malioboro. Menikmati sajian gudeg Jogja yang lezat dari tempat asalnya tentulah memberikan sensasi yang lain. Di kota tempat tinggal saya ada yang menjual gudeg. Tapi menikmati gudeg di kota Jogja akan terasa lebih nikmat. Saya sengaja pilih waktunya untuk kulineran pada malam hari karena pada malam hari suasana sepanjang jalan Malioboro sangat ramai. Banyak wisatawan berkumpul dan menyusuri areal sepanjang jalan Malioboro. Suasana keramaian khas daerah wisata terasa sangat kental di seputaran jalan Malioboro.
4. Setelah selesai menikmati kulineran, saya akan lanjut menyusuri jalan Malioboro menuju ke lokasi Titik Nol. Di lokasi Titik Nol kota Jogja ini biasanya selalu ramai didatangi wisatawan untuk mengabadikan momen dengan berfoto ria.
5. Keraton Jogjakarta
6. Alun-alun Kidul
7. Taman Sari
8. Masjid Gede Kauman.
Memilih tempat menginap selama di Jogja
Berkunjung ke kota Jogja untuk berlibur tentunya butuh waktu selama beberapa hari agar bisa ngebolang sepuasnya. Nah tentunya kita harus cari tempat menginap sesuai dengan budget. Ada banyak pilihan Hotel di Jogja. Tetapi jangan sampai salah strategi memilih hotel yang mahal. Emak-emak kudu kekep dompet erat-erat nih kalau soal pengeluaran yang bisa menguras isi dompet. Untuk tempat menginap saya dan Paksu sepakat akan memilih Hotel Murah di Jogja.
Untungnya di kota Jogya sudah banyak hotel-hotel murah yang sesuai dengan budget saya. Soal pemilihan hotel harus tepat sasaran dengan memilih yang harganya murah sehingga menghemat budget ngebolang. Menurut saya sih daripada uangnya dipakai untuk membayar harga hotel yang mahal lebih baik selisihnya dialihkan untuk membeli oleh-oleh saja.
Hotel dan pengipanan yang berada dalam jaringan RedDoorz menjadi pilihan saya nantinya. Harga hotel dalam jaringan RedDoorz sangat bersahabat dengan isi dompet saya. Namun dengan harga yang bersahabat tetap mengutamakan pelayanan yang maksimal kepada pelanggannya.
Duh rasanya sudah tidak sabaran lagi menantikan datangnya masa liburan pada akhir tahun mendatang. Semoga pandemik corona ini segera berlalu agar saya bisa menikmati momen kebersamaan dengan keluarga tercinta mengulangi liburan ke Jogya.
Ngomongin soal liburan nih, dalam kurun waktu empat tahun terakhir saya kerap melakoninya. Sebut saja ke pulau Pahawang pada akhir tahun 2017. Lalu awal tahun 2018 ke pulau Belitung dan pada pertengahan tahunnya saya ke Jakarta, Jogja, Batu, Malang dan Surabaya. Awal 2019 ke Lubuk Linggau dan Bengkulu. Bahkan tahun 2018 ini saya dua kali jalan ke Lubuk Linggau dan Bengkulu mengambil cuti singkat bareng teman kantor. Akhir tahunnya ngebolang lagi Surabaya dan ke Bromo. Awal 2019 ke Sungai Liat dan Pangkal Pinang Bangka. Terakhir saya mengunjungi adik yang bermukim di Garut pada pertengahan Februari 2020. Momen ini saya sempatkan untuk berkunjung ke destinasi wisata yang ada di Lembang Bandung.
Kunjungan ke destinasi-destinasi wisata tersebut dalam rangka gathering kantor. Ada saya pergi bareng Paksu ngambil cuti. Ada bareng teman-teman kantor ngambil cuti singkat. Apapun momennya setiap perjalanan ke destinasi wisata tersebut selalu memberikan mood booster yang positif.
Merencanakan liburan setelah pandemik corona berakhir
Teman-teman, tahu sendiri kan saat ini telah terjadi pandemik corona di seluruh dunia. Bahkan di negeri kita sendiri pandemik corona telah banyak memakan korban. Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk menghambat penyebaran pandemik corona. Seperti pemberlakuan Work From Home (WFH) dan social distancing, melakukan standar operasional kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan hand sanitizer, serta mengganti pakaian setelah pulang ke rumah dari beraktiftas di luar. Terakhir, pemerintah memberlakukan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Entah sampai kapan keadaan akan normal kembali? Yang jelas untuk kembali normal seperti pada kehidupan semula butuh waktu untuk penataan kembali.
Dalam situasi seperti ini, jangankan berlibur, mau beraktifitas keseharian di luar saja kita mendapat pembatasan. Libur cuti Lebaranpun ditiadakan, diganti harinya menjadi cuti pada akhir tahun. Hmm, masih ada harapan nih untuk menikmati liburan pada tahun ini. Bukan hanya saya yang sudah suntuk, tapi banyak teman-teman mengeluhkan hal yang sama loh. Sudah jenuh dengan pembatasan aktifitas dan ingin menemukan mood booster dengan berlibur. Sabar ya! Kesempatan itu pasti akan datang ya! Hehe..
Kota Jogja menjadi pilihan saya untuk berlibur pada tahun ini
Kenapa memilih ingin berlibur ke Jogja? Pasti banyak teman-teman yang bertanya demikian, bukan? Memang banyak destinasi menarik lainnya di Indonesia, tapi saya sudah terlanjur jatuh hati pada Jogja saat kunjungan pertama bulan Juni 2018 yang lalu. Saat itu saya mengambil cuti untuk lakukan perjalanan bareng Paksu tercinta. Jadi ceritanya, saya hanya mengambil cuti lima hari kerja. Selama masa cuti plus hari Sabtu dan Minggu saya dan Paksu ngebolang ke Jakarta, Jogja, Batu, Malang dan Surabaya. Waktunya sangat pendek, sehingga saat singgah ke Jogja kami hanya punya waktu hanya dua hari untuk melanjutkan perjalanan ngebolang.
Ceritanya nih, saya belum puas ngebolang di Jogja dan ingin mengulangi kembali main ke Jogja. Saya terlanjur jatuh cinta pada Jogja. Teman-teman penasarankah, apa yang membuat saya jatuh cinta pada kota Jogja? Petama, saat turun dari kereta dan menginjakkan kaki ditanah Jogya rasanya suasana hati sangat wellcome. Kedua, penduduknya ramah dan sering bertegur sapa kepada para wisatawanyang datang. Tutur sapanya dengan intonasi yang lembut membuat saya merasa nyaman. Ketiga, ngebolang seru di kota Jogja tidak menguras isi dompet. Saya bisa ngebolang hemat tanpa mengurangi makna.
Menyusun agenda tujuan destinasi yang akan dikunjungi di Jogja
Agar acara liburan menjadi efektif, tentunya sejak awal sudah kita susun agenda mau ke tempat mana saja yang akan dikunjungi. Nah berikut ini sudah saya susun agendanya ke mana saja, sebagai berikut:
1. Menyusuri jalan Malioboro yang fenomenal lalu nongkrong-nongkrong asyik di bangku taman yang tersedia di sepanjang jalan Malioboro. Duduk-duduk nongkrong asyik di bangku-bangku taman yang cantik sambil bersenda gurau dan memperhatikan orang yang lalu-lalang di keramaian yang ada. Kita bisa melihat kereta kuda (dokar) lalu lalang membawa penumpang yang melalui jalan Malioboro. Kereta kuda yang lalu lalang tersebut dihiasi dengan ornamen khas Jogja sehingga menjadi pemandangan yang seru untuk dinikmati.
2. Belanja batik di Pasar Beringharjo. Di pasar ini kita bisa membeli aneka batik dengan harga terjangkau. Walaupun harganya terjangkau tetapi tidak mengurangi kualitas bahannya loh! Belanja oleh-oleh batik di Pasar Beringharjo menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan. Kalau Paksu doyan beli baju khas Jawa dan blankon. Kebiasaan Paksu kalau jalan-jalan di suatu tempat selalu belanja benda atau barang yang menjadi ciri khas daerah setempat.
3. Menikmati kuliner malam yang lapaknya banyak tersedia di sepanjang jalan Malioboro. Menikmati sajian gudeg Jogja yang lezat dari tempat asalnya tentulah memberikan sensasi yang lain. Di kota tempat tinggal saya ada yang menjual gudeg. Tapi menikmati gudeg di kota Jogja akan terasa lebih nikmat. Saya sengaja pilih waktunya untuk kulineran pada malam hari karena pada malam hari suasana sepanjang jalan Malioboro sangat ramai. Banyak wisatawan berkumpul dan menyusuri areal sepanjang jalan Malioboro. Suasana keramaian khas daerah wisata terasa sangat kental di seputaran jalan Malioboro.
4. Setelah selesai menikmati kulineran, saya akan lanjut menyusuri jalan Malioboro menuju ke lokasi Titik Nol. Di lokasi Titik Nol kota Jogja ini biasanya selalu ramai didatangi wisatawan untuk mengabadikan momen dengan berfoto ria.
5. Keraton Jogjakarta
6. Alun-alun Kidul
7. Taman Sari
8. Masjid Gede Kauman.
Memilih tempat menginap selama di Jogja
Berkunjung ke kota Jogja untuk berlibur tentunya butuh waktu selama beberapa hari agar bisa ngebolang sepuasnya. Nah tentunya kita harus cari tempat menginap sesuai dengan budget. Ada banyak pilihan Hotel di Jogja. Tetapi jangan sampai salah strategi memilih hotel yang mahal. Emak-emak kudu kekep dompet erat-erat nih kalau soal pengeluaran yang bisa menguras isi dompet. Untuk tempat menginap saya dan Paksu sepakat akan memilih Hotel Murah di Jogja.
Untungnya di kota Jogya sudah banyak hotel-hotel murah yang sesuai dengan budget saya. Soal pemilihan hotel harus tepat sasaran dengan memilih yang harganya murah sehingga menghemat budget ngebolang. Menurut saya sih daripada uangnya dipakai untuk membayar harga hotel yang mahal lebih baik selisihnya dialihkan untuk membeli oleh-oleh saja.
Hotel dan pengipanan yang berada dalam jaringan RedDoorz menjadi pilihan saya nantinya. Harga hotel dalam jaringan RedDoorz sangat bersahabat dengan isi dompet saya. Namun dengan harga yang bersahabat tetap mengutamakan pelayanan yang maksimal kepada pelanggannya.
Duh rasanya sudah tidak sabaran lagi menantikan datangnya masa liburan pada akhir tahun mendatang. Semoga pandemik corona ini segera berlalu agar saya bisa menikmati momen kebersamaan dengan keluarga tercinta mengulangi liburan ke Jogya.
Dari Yogyakarta lanjut ke candi² dan pantai². Hmmm.... jadi pengen jalan-jalan, bu. ��
BalasHapusSama mbak Rita, saya juga pengen ke Jogja. Tempat yang belum terealisasi untuk dijadikan tempat liburan bersama keluarga.
BalasHapusMpo ke Yogyakarta makan salak pondoh Kenyang apalagi pergi ke perkebunan langsung. Tapi was was juga kalau kebanyakan bab jadi susah
BalasHapusJogja ngangenin banget sih, pengen segera main lagi ke Yogya, 3 tahun di sana rasanya bikin hidup berwarna, menjelajah seluruh penjuru jogja, siang dan malam. kulinernya yang bikin aku kangen ka, harganya mahasiswa banget hehehehe udha gitu enak-enak lagi, kota teraman yang pernah saya datangin di negeriku
BalasHapusSaya akhir Januari 2020 lalu Mbak Rita... jalan2 ke Jogja, seneng banget soalnya kota nostalgia saat2 saya kuliah dulu, rasanya 2 hari kuraang
BalasHapusLiburan ke suatu tempat memang bikin nagih ya Mbak. Saya kalai sudah suka banget bisa diulang ke sananya. Misalnya durasi 2019- awal 2020 ke KL bisa 3 kali, haha.. Sampe hapal rute bus goKL.
BalasHapusKalau teman saya bilang KL tempatnya gitu-gitu aja, saya malah keranjingan. Mungkin karena serumpun, bahasanya mudah dimengerti, jadi nyaman jalan sendirian dan gak takut kesasar
Kalo dibilang Rindu ke Jogja, ya, pasti rindu liruan ke sana. Apalagi separuh hidupku lama tinggal di Jogja. Cuman, keknya susah banget yah untuk sekarang ini dan bahkan taun-taun ke depan. Bisa sih, tapi proseduralnya ribet dan panjang banget.
BalasHapusTerakhir ke Yogyakarta pas 2016 dan itupun nggak jalan-jalan walaupun cuma ke Malioboro. kangen pingin ke sana lagi huhu
BalasHapusAku kok juga jadi kangen Jogja ya mba. Entah kenapa ya, berapa kali pun kesana kok ya tetap pengin balik again and again :)
BalasHapusAku jadi rindu jalan-jalan ke Jogja hiks. Dalam setahun pasti kesana 1-2x. Tapi apalah daya, sekarang hanya bisa memandangi foto2 dan baca tulisan Mbak untuk mengobati rasa rinduku.
BalasHapus