Talk show bareng Ruang Publik KBR dan NLR Indonesia Hai, Sahabat.. Apa kabar semuanya? Semoga semuanya selalu dalam keadaan sehat-sehat ya.....
Talk show bareng Ruang Publik KBR dan NLR Indonesia
Hai, Sahabat..
Apa kabar semuanya? Semoga semuanya selalu dalam keadaan sehat-sehat ya.. Hari ini saya ingin berbagi pengalaman mengikuti talk show bareng Ruang Publik KBR dan NLR Indonesia. Adapun tema yang diusung "Yang Muda Yang Progesif, untuk Indonesia Inklusif. Talk show tersebut dilaksanakan hari Selasa tanggal 24 Agustus 2021. Hadir sebagai nara sumbernya adalah Ibu Widya Prasetyanti. Beliau menjabat sebagai Program Development and Quality Manager di NLR Indonesia. Narasumber berikutnya adalah Ibu Agustina Ciptarahayu. Beliau menjabat sebagai Founder and CEO PT. Botanina Hijau Indonesia.
Talk show: "Yang Muda Yang Progresif, untuk Indonesia Sehat
Sahabat, sebelumnya saya ingin bertanya pada kalian. Pernahkan kalian mendengar tentang penyakit kusta? Kalau kita membicarakan tentang penyakit kusta, apa yang terbersit dalam benak kalian? Pasti ada diantara kalian berpikiran bahwa penyakit kusta itu penyakit kutukan. Lantaran bentuk fisik penderita penyakit kusta seperti halnya orang mengalami cacat tubuh. Ada yang tangannya buntung. Ada yang kakinya buntung. Bahkan ada yang mengalami keduanya, kaki dan tangannya buntung. Oleh karena itulah penderita penyakit kusta acapkali dianggap sebagai penyandang disabilitas. Kondisi tubuh yang tidak sempurna itulah yang dianggap sebagai disabilitas. Nah dalam talk show ini isu yang diangkat adalah tentang bagaimana memberdayakan disabilitas.
Merilis data yang dikeluarkan Riset Dasar Kesehatan (Riskesdes) tahun 2018 yang lalu, bahwa kelompok orang muda usia 18-24 tahun adalah populasi terbesar ketiga disabilitas. Kelompok terbesar pertama adalah disabilitas usia lansia. Sedangkan kelompok terbesar kedua disabilitas uisa dewasa akhir.
Sementara dari jumlah total penduduk Indonesia saat ini sebanyak 21.84 juta adalah penyandang disabilitas. Bila dipersentasikan maka angkanya 8.26 persen penduduk Indonesia penyandang disabilitas. Angka tersebut tergolong tinggi. Nah dari angka tersebut ternyata para penyandang disabilitas pernah menderita kusta. Kelompok ini selanjutnya disebut orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK).
Kelompok OYPMK ini dalam kehidupan sosialnya seringkali mengalami kesulitan mencari nafkah. Padahal usia mereka tergolong usia produktif yang sebetulnya bisa mendapat peluang pekerjaan. Namun pandangan umum masyarakat banyak yang berpendapat mereka adalah orang-orang yang tidak cakap untuk mendapat pekerjaan yang layak.
Peran NLR Indonesia untuk bagi disabilitas dan OYPMK
Menurut Ibu Widya Prasetyanti, salah satu program NLR untuk penyandang disabilitas muda, adalah melakukan pendampingan penyandang kusta sebagai konselor bagi penyandang kusta yang lain. Road show ke kampus untuk mengkampanyekan kesadaran tentang kusta.
Misi NLR Indonesia sebagai organisasi yang bekerja disektor kesehatan, melakukan pendampingan terhadap orang yang mengalami kusta. Pendampingan tersebut merupakan prioritas pertama dari organisasi. Pemagangan inklusif bagi OYPMK bekerja di kantor NLR Indonesia. Penderita kusta berdampak pada disabilitas. Oleh karena itu misi organisasi berkaitan erat dengan bagaimana menyikapi kondisi penyandang disabilitas agar berdaya. Pendampingan dalam hal pengobatan dan pendampingan agar OYPMK bisa diterima masyarakat adalah hal utama menjadi prioritas organisasi.
Pandangan Pelaku Usaha terhadap Isu Disabilitas
Ibu Agustina Ciptarahayu selaku pelaku usaha dibidang kecantikan dan kesehatan memandang pekerja itu dari skill yang dimiliki. Berdasarkan karya dan inovasi bukan keterbatasan fisik dan mobilitas. Fokus dari karya yang dihasilkan. Di Botanina Hijau konsep inklusif adalah semua orang bisa berpartisipasi dalam dunia usaha. Asal bisa berkarya bisa berpartisipasi dalam pola kerjasama untuk menghasilkan sesuatu karya. Di Botanina Hijau selama ini sudah mempekerjakan disabilitas yang mempunyai kemampuan yang punya kelebihan indera penciuman tajam.
Profil PT. Botanina Hijau Indonesia yang didirikan 7 tahun lalu fokus produk kesehatan dan kecantikan. Produk tersebut digunakan untuk perawatan kesehatan bagi kaum hawa, anak2 dan bayi. Menurut Ibu Agustina Ciptarahayu, untuk bisa menciptakan produk tersebut, perusahaan membutuhkan orang yang punya kemampuan menciptakan aroma yang menyenangkan. Aroma yang diciptakan bermanfaat untuk relaksasi dan menyegarkan tubuh. Produk yang dihasilkan menggunakan bahan-bahan alami. Sehingga perusahaan membutuhkan orang yang peka dalam hal indera penciuman. Kemampuan seseorang dalam hal indera penciuman dibutuhkan agar kualitas aroma dari produk bisa terjaga dengan baik.
Pola kerjasama di Botanina Hijau, ada yang full time, part time dan freelance. Penyesuaian terhadap disabilitas yang bekerja di perusahaan dilihat dari kondisi masing-masing.
Dalam talk show tersebut juga ada sesi dialog interaktif dari penanya melalui sambungan telepon. Salah satu penanya yang bergabung dalam sesi dialog adalah Mba Geby. Beliau ini berasal dari Nusa Tenggara Timur. Mba Geby pernah menderita kusta yang menyebabkan kaki dan tangannya lumpuh ringan. Berbagai pengobatan dan terapi dilakukannya sehingga akhirnya bisa berangsur sembuh dengan mengonsumsi obat-obatan. Mba Geby mendapat pencerahan dan edukasi dari NLR Indonesia bagaimana menyikapi kondisi sebagai penyandang kusta. Sehingga bisa berbagi pengalaman kepada penderita kusta yang lain. Masih ada kesempatan bagi disabiitas OYPMK untuk berkarya.
Talk show ini memberi pencerahan bagi saya bahwa seorang penyandang disabilitas dari OYMPK bisa diberdayakan dengan baik sesuai dengan kemampuannya. OYMPK bila diberi peluang untuk berkarya bisa menjadi aset penting tenaga kerja Indonesia. Mengingat kelompok disabilitas OYPMK ini adalah golongan usia muda sayang sekali bila tidak diberi kesempatan. Kalau bukan saat ini bantu mereka memberi peluang untuk berkarya, kapan lagi bisa membantu kaum disabiitas ini. Penyandang disabilitas juga punya potensi. Selama ini tidak kita ketahui kalau mereka punya potensi karena kita tidak pernah memperhatikan kaum disabilitas ini. Sebagai contohnya, P.T. Botanina Hijau Indonesia memberi peluang kepada disabilitas dan berhasil memberi value kepada penyandang disabilitas untuk sukses berkarya.
Bener banget ini perlu inisiatif dari yang muda untuk mendukung penderita disabilitas, penderita disabilitas tentunya yang paling terdampak di pandemi seperti ini mengingat sulitnya mereka menjalani hidup
BalasHapus